RSS

#Pinternet: Dampak Positif dan Negatif Internet (Review Journal)


Jumlah pengguna intenet meningkat dari tahun ke tahun. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet di Indonesia, pada tahun 2005 pengguna internet di indonesia mencapai 1.2 juta dan pada tahun 2006 meningkat hingga mencapai hampir 2,4 juta (dalam Saputra, 2008). Pada tahun 2011, indonesia menduduki peringkat ke-8 pengguna internet terbanyak di dunia dan pengguna internet di indonesia mencapai 3,9 juta orang (Edutechnolife,2011). Internet memberikan dampak yang positif maupun negatif bagi penggunanya. Dampak positif dari internat digolongkan menjadi empat kategori yaitu:

1. sebagai media komunikasi
2. media pertukaran data
3.media mencari informasi atau data
4.untuk manfaat komunitas (Herring, 1996). 


Dampak negatif dari internet salah satunya adalah membuat tidak sedikit individu menjadi sangat bergantung pada internet sehingga menjadi kecanduan terhadap internet.  
            Hasil survei awal penelitian Subjective well being mahasiswa yang menggunakan internet secara berlebihan, menunjukkan bahwa terdapat dampak positif dan negatif dalam penggunaan internet. Sebanyak 52% menyebabkan bahwa internet mempermudah subjek dalam mencari informasi dan sebanyak 30% internet memudahkan subjek dalam hal sosialisasi dan menjalin komunikasi, sebanyak 44% menyebutkan internet membuat subje menjadi lupa waktu sehingga aktifitas penting yang seharusnya dilakukan menjadi tidak dikerjakan dan sebanyak 26% menyebutkan internet menyebabkan subjek menjadi acuh terhadap lingkungan sosial di dunia nyata.


Berdasarkan penelitian, dampak positif dan negatif internet terhadap mahasiswa adalah sebagai berikut:

Dampak positif: 
  •  Untuk hiburan dan mengurangi kesepian
  •  Bisnis 
  • Memudahkan tugas kuliah atau pekerjaan  
  • Memudahkan dalam bersosialisasi dan komunikasi
  •  Memudahkan dalam mencari informasi
Dampak negatif:
  • Mudah mengakses situs porno 
  • Menjadi boros
  • Berdampak pada fisik (mata lelah, pusing, sering ngantuk, dan lain-lain)
  • Menjadi kecanduan internet
  • Acuh terhadap lingkungan sekitar
  • Menjadi lupa waktu sehingga tugas kuliah tidak dikerjakan
  

             Untuk menangani dampak negatif internet, maka diadakanlah gerakan internet sehat. Tujuan literasi gerakan internet sehat ialah mengajar khalayak dan pengguna internet menganalisis pesan yang disampaikan, mempertimbangkan tujuan komersil dan politik dibalik citra atau pesan di internet dan meneliti siapa yang bertanggungjawab atas pesan yang
diimplikasikan itu. Agar literasi gerakan internet sehat dapat berjalan dengan optimal diperlukan pendidikan berinternet (literasi internet sehat), yang mencakup: pendidikan etika berinternet, dan sejenisnya. Tujuannya untuk mengembangkan “literasi” internet sehat berbasis luas, yang tidak hanya berkenaan dengan internet saja tetapi juga untuk media cetak, media massa, dan internet. Pendidikan internet berkenaan dengan pembelajaran tentang etika bermedia internet, bukan pengajaran melalui media. Pendidikan etika bermedia internet bertujuan untuk mengembangkan baik pemahaman kritis maupun partisipasi aktif, sehingga anak muda sebagai konsumen media internet memiliki kemampuan dalam membuat membuat tafsiran dan penilaian berdasarkan informasi yang diperolehnya. Selain itu anak muda mampu menjadi produser media internet dengan caranya sendiri sehingga menjadi partisipan yang berdaya di komunitasnya.


Referensi:
Ade putri, novrita. 2013. Subjective well being mahasiswa yang menggunakan internet secara berlebihan. Vol.2 no.1

Setiawan, Ahmad Budi. 2011. Penanggulangan dampak negatif akses internet
Di pondok pesantren melalui program internet sehat. Vol. 14 No. 2 Hal. 99-114

Nur Q, Astutik. Perilaku Penggunaan Internet pada Kalangan Remaja di Perkotaan. Surabaya:Universitas Airlangga

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 Seru Sharing Ilmu. All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy